Jumat, 03 Juli 2009

SURAQOH TERSUNGKUR DI HADAPAN RASUL


Karena perlakuan yang tidak adil dan diskriminatif oleh kaum Quraisy terhadap Rasul Muhammad dan para sahabat maka seluruh kaum muslimin hijrah ke Yastrib (Madinah). Tinggallah Nabi Muhammad dan Abu Bakar paling akhir berangkat ke Madinah. Tetapi karena kebencian dan dendam yang mendalam terhadap Rasul dan kaum muslimin kaum Quaraisy terus mengejar dan hendak membunuh Muhammad. Pengejaran ini dipimpim oleh pemuka Quraisy salah satunya adalah Abu Jahal, Paman Rasul.

Ketika kaum Quraisy tiba di Darun Nadwah, para peminpin Quraisy berunding bagaimana caranya agar dapat mengejar dan menangkap Muhammad lalu membunuhnya. Diputuskan dalam perundingan itu bahwa barang siapa yang dapat membunuh Muhammad akan diberi hadiah 100 ekor unta. Mendengar itu Suraqoh bin Malik menyanggupi tugas tersebut dan berkata “Akulah yang sanggup menangkap Muhammad dan menyeretnya kemari kehadapan kalian. Dan jika dia membangkang akan aku tebas batang lehernya.”
Suraqoh adalah salah seorang pemuda Quraisy yang hebat mengendarai kuda. Dipilihlah kuda yang paling baik untuk mengejar Rasulullah yang dikiranya belum begitu jauh. Hadiah 100 ekor unta menjadi motivasi bagi Suraqoh untuk dapat menemukan dan membunuh Muhammad, dan tak lama kemudian Rasul dan Abu Bakar dapat ditemuinya. Melihat Suraqoh memacu kudanya dengan kencang hendak menghampiri Rasul dan Abu Bakar, maka Abu Bakar berkata kepada Rasul, “Ya Rasulullah, kita telah ditemukan oleh Suraqoh dan Suraqoh adalah orang Arab yang pemberani.” Rasulullah menjawab, “Engkau jangan takut. Allah bersama kita”.
Dengan menghunus pedangnya Suraqoh berkata pada Rasulullah; “Wahai Muhammad...! Siapakah yang bisa menghalangiku untuk membunuhmu pada hati ini?”. Rasul menjawab, “Allahlah yang menghalangimu, Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Mulia dan Maha Kuasa.”
Lalu datanglah Malaikat Jibril dan berkata kepada Rasulullah, “Wahai Muhammad, Allah telah berfirman kepadamu bahwa bumi ini ditunudukkan kepada perintahmu. Maka perintahkanlah bumi itu menurut kehendakmu.” Maka berkatalah Rasul kepada kepada bumi, “Wahai bumi, ambillah Suraqoh dan kudanya.” Saat itu juga bumi menarik Suraqoh dan kudanya sampai ke batas lututnya.
Suraqoh terjerembab ke dalam bumi dan tak sanggup bangkit sendiri, berulang-ulang dia mencoba untuk bangkit namun tak bisa dan akhirnya dia jadi putus asa, lalu terpaksa minta tolong kepada Rasulullah, katanya: “Wahai Muhammad, tolonglah aku. Demi Zat yang Maha Mulia, jika engkau bisa menolong aku, aku pasti tidak akan menyakitimu.” Kemudian Rasulullah berdoa kepada Allah dan selamatlah Suraqoh dan kudanya.
Setelah Suraqoh selamat, dia tidak menepati janjinya untuk tidak menyakiti Rasulullah tetapi kembali dia menghunus pedangnya ke hadapan Rasul dan seperti pertama kali dia dan kudanya terjerembab ke dalam bumi dan kembali ditolong oleh Rasulullah. Hal itu diulangnya sampai tujuh kali. Baru setelah yang ke delapan kali dia berhenti dan bertobat.
Suraqoh merasa berhutang budi kepada Rasul karenanya ia menawarkan hadiah berupa harta benda miliknya. Dia berkata; “Wahai Muhammad, aku ini mempunyai beberapa unta dan binatang ternak lainnya ayng bisa dipakai untuk bekal perjalananmu. Maka panggilah pengembala untuk mengambil semua itu di rumahku sekehendak hatimu”.
Rasulullah tidak suka dengan kesenangan harta benda dunia. Beliau berkara; “Wahai Suraqoh, jika engkau tidak suka pada agama Islam, aku pun tidak suka harta dan binatang ternakmu”. Kemudian Suraqoh bera dan binatang ternakmu”. Kemudian Suraqoh berkata lagi; “Wahai Muhammad. Agamamu ini akan menjadi besar di muka bumi ini dan engkau akan memiliki banyak kerbat dari anak Adam. Oleh karena itu, berjanjilah kepadaku, bila kemenangan ada di pihakmu maka muliakanlah diriku”. Dan lanjutnya “Wahai Muhammad, katakanlah apa yang engkau inginkan dari ku?”. Rasul menjawab; ”Yang ku inginkan dari adalah, pulangkanlah pasukan Quraisy”.
Maka Suraqoh pulang dengan perasaan kagum terhadap orang yang selama ini dianggapnya sebagai musuh oleh orang Quraisy. Ketika ditengah perjalanan, bertemu dengan Abu Jahal dan pasukannya yang menyusul Suraqoh. Suraqoh berkata pada Abu Jahal; "Wahai Abu Hakam, sebaiknya engkau dan pasukanmu kembali saja karena Muhammad tidak melewati jalan ini”.
Abu Jahal menjawab; “Wahai Suraqoh aku menduga bahwa engkau baru saja bertemu dengan Muhammad, maka beritahukanlah kepada kami dimana Muhammad sekarang”. Suraqoh tidak menjawab, ia hanya melantunkan Syair:

“Abu Hakam.... demi Laata.....
Jika engkau termasuk orang yang menyaksikan.............

Di depanku, kaki kudaku telah terperosok ke dalam perut bumi.....
Engkau mengerti dan tidak ragu bahwa Muhammad itu adalah seorang utusan...

Dan tidak ada seorangpun yang mengingkarinya......
Minggirlah dan pulangkanlah orang-orang yang hendak mengejar Muhammad.....

Aku telah melihat derajat Muhammad pada hari ini dan akan tampak tanda-tandanya nanti.....”

2 komentar:

kongjaya. mengatakan...

Allah akan memberi petunjuk kepada siapa saja yang dia kehendaki dengan cara yang bermacam-macam

Jiwa Raja mengatakan...

kita memang perlu kisah-kisah nabi untuk pelajaran bagi kita

Hello Assalamu'alaikum sahabat blogger tercinta atau siapapu yang datang kesini. Silahkan baca artikelnya mudah-mudahan bermanfaat kalo sudah baca jangan lupa memberikan komentar, apapun komentarnya, yang enak maupun yang tidak enak, boleh memuji maupun mencela yang penting kasih komentar. Makasih yah.

ZIKIR YANG AMPUH

Award Dari Sahabat

    Award dari Sahabat

Blog Sahabat

Bendera Negara Pengunjung

free counters