PADANG, KOMPAS.com — Kepanikan akan datangnya tsunami bukan hanya muncul karena guncangan gempa yang kuat, melainkan karena sejumlah saksi mata juga menyaksikan air keluar dari tanah beberapa menit setelah gempa terjadi. Mereka mengira luberan air itu adalah awal tsunami.
Warga Kota Padang, Linda, mengaku melihat air keluar dari tanah di halaman rumahnya. Khawatir akan terjadi tsunami, apalagi rumahnya hanya berjarak satu kilometer dari pantai Padang, dia pun mengungsi ke sebuah rumah sakit.
Sementara itu, Eri, warga Tiku, Kabupaten Agam, atau berjarak 100 kilometer dari Padang, mengaku juga melihat air keluar dari tanah. Eri yang tempat tinggalnya juga berjarak kurang dari satu kilometer dari pantai itu pun ketakutan dan mengungsi ke perbukitan di dekat kampungnya.
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik sebelumnya juga melansir kemungkinan tsunami melanda Padang dan sekitarnya dalam waktu beberapa menit setelah gempa. Namun, setelah setengah jam, tak ada laporan tsunami muncul di Padang dan sekitarnya.
Gempa 7,6 skala Richter yang menggoncang pesisir barat Sumatera terasa sangat kuat. Warga yang menetap di pesisir memilih mengungsi ke arah bukit-bukit karena ketakutan ada tsunami.
Di Maninjau, Agam, sebuah bukit longsor. Seorang warga bernama Hafiz mengaku melihat langsung kejadian mengerikan itu. Sejumlah rumah diduga tertimbun longsor.
Pergerakan tanah itu terjadi, kata Hafiz, tak lama setelah gempa. Maninjau merupakan lembah yang dikelilingi pegunungan. Di tengah-tengah terdapat danau yang merupakan daya tarik wisata utama di Sumatera Barat setelah Bukittinggi. (viv)
Warga Kota Padang, Linda, mengaku melihat air keluar dari tanah di halaman rumahnya. Khawatir akan terjadi tsunami, apalagi rumahnya hanya berjarak satu kilometer dari pantai Padang, dia pun mengungsi ke sebuah rumah sakit.
Sementara itu, Eri, warga Tiku, Kabupaten Agam, atau berjarak 100 kilometer dari Padang, mengaku juga melihat air keluar dari tanah. Eri yang tempat tinggalnya juga berjarak kurang dari satu kilometer dari pantai itu pun ketakutan dan mengungsi ke perbukitan di dekat kampungnya.
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik sebelumnya juga melansir kemungkinan tsunami melanda Padang dan sekitarnya dalam waktu beberapa menit setelah gempa. Namun, setelah setengah jam, tak ada laporan tsunami muncul di Padang dan sekitarnya.
Gempa 7,6 skala Richter yang menggoncang pesisir barat Sumatera terasa sangat kuat. Warga yang menetap di pesisir memilih mengungsi ke arah bukit-bukit karena ketakutan ada tsunami.
Di Maninjau, Agam, sebuah bukit longsor. Seorang warga bernama Hafiz mengaku melihat langsung kejadian mengerikan itu. Sejumlah rumah diduga tertimbun longsor.
Pergerakan tanah itu terjadi, kata Hafiz, tak lama setelah gempa. Maninjau merupakan lembah yang dikelilingi pegunungan. Di tengah-tengah terdapat danau yang merupakan daya tarik wisata utama di Sumatera Barat setelah Bukittinggi. (viv)
1 komentar:
SUBHANALAH SEMOGA MEREKA TEGAR MENG HADAPINYA
Posting Komentar